SELAMAT DATANG

.. Apa yang aku pikirkan aku tulis ..
.. Apa yang aku rasakan aku tulis ..
.. Apa yang aku dengar aku tulis ..
.. Apa yang aku lihat aku tulis ..
.. Apa yang aku ingin ungkapkan aku tulis ..
.. Biarkanlah semua yang ada di sekitar dan di sekelilingku ,,
.. memberiku inspirasi untuk selalu membuat diriku menulis dan terus menulis ,,
.. BECAUSE INSPIRATION IS EVERYWHERE ..

>> WELCOME TO THE WORLD MY INSPIRATION <<

Jumat, 18 Maret 2011

.. LOGIKA DALAM CINTA ..


.. Bicara soal cinta gak lengkap rasanya kalau tidak melibatkan sakit hati atau patah hati ,,
.. Cinta dan sakit hati mungkin memang sudah menjadi satu kesatuan ,,
.. Bahkan kalau kita berani jatuh cinta berarti juga harus berani sakit hati ,,
.. Tapi apakah jatuh cinta selalu berakhir dalam sakit hati ??
.. Tentu tidak ,, tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang ingin sakit hati dalam kisah cintanya ,,
.. Tapi jika itu memang terjadi maka harus siap di hadapi  bukan di tangisi atau di sesali ,,
.. Banyak yang membuat orang lebih memilih menyakiti orang daripada bahagia dengan orang tersebut ,,
.. Karena cinta bukan hanya di lihat dari sisi sama-sama sayang saja ,,
.. Cinta itu juga butuh logika dan pikiran ,, jangan malah di biarkan begitu saja yang akhirnya menjadi cinta buta ,,
.. Mungkin logika dan pikiran itulah yang membuat cinta sering identik dengan sakit hati ,,
.. Tapi apakah logika dan pikiran dalam cinta itu tidak baik ?
.. Logika dan pikiran yang matang dalam suatu hubungan percintaan manusia memang sangat di butuhkan ,,
.. Dengan Logika dan pikiran yang ada kita tidak akan menjadi orang egois yang hanya membiarkan kebahagiaan kita tanpa memikirkan ke depannya bagaimana ,,
.. Apakah seorang yang memikirkan logika yang ada itu di sebut orang yang terlalu pemikir ?? atau bahkan pengecut ,,
.. Tidak juga ,, Karena seorang itu tidak ingin mempersulit orang lain ataupun membebani orang lain ,,
.. Seorang itu hanya memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada jika suatu hubungan itu terjadi ,,
.. Contoh :
.. Suatu hubungan percintaan LDR ( Long Distance Relationship ) ,, Suatu hubungan ini mungkin buat sebagian orang adalah hubungan percintaan yang bisa di jalani dengan biasa saja dan mungkin untuk sebagian orang, hubungan ini sangat sungguh tidak menyenangkan dan membahagiakan ,,
.. Banyak sisi negatif dari hubungan LDR ini ,, contohnya adalah rasa kangen atau rindu yang tinggi dan yang paling parah adalah perselingkuhan ,,
.. Mungkin buat sebagian orang,, kangen dan rindu adalah bumbu-bumbu dalam cinta ,,
.. Memang sangat indah rasa kangen itu ,, tapi rasa kangen itu akan bisa menjadi "senjata makan tuan" jika rasa kangen itu terlalu over atau berlebihan dan tidak bisa di obati dengan secepatnya ,,
.. Rasa kangen jika tidak bisa di obati akan menjadi racun dalam diri kita ,, kita akan merasa suntuk ,, jenuh ,, dan sumpek karena rasa kangen yang tak bisa terobati ,,
.. Rasa jenuh inilah yang akan membuka suatu terjadinya perselingkuhan dalam suatu hubungan tersebut ,,
.. Setiap manusia butuh suatu perhatian yang nyata bukan hanya di alat elektronik saja ,,  perhatian yang nyata itu perlu ,, karena sifat manusia itu tidak lepas dari sifat manja ( di manjakan atau memanjakan ) ,,
.. Oleh karena itu mereka tidak puas jika perhatian seseorang itu hanya lewat alat elektronik saja ,,
.. Dan untuk memuaskan rasa perhatian itu ,, seseorang akan mencari perhatian dari orang di sekelilingnya dan jika  sudah menemukan seseorang yang benar pas memberikan perhatian kepadanya , lama kelamaan rasa suka itu timbul dan akhirnya akan menjadi perselingkuhan di dalamnya ..

.. Dari contoh di atas ,, dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa CINTA itu BUTUH LOGIKA ,, BUTUH PEMIKIRAN ,,
.. Setelah memiliki PEMIKIRAN yang sudah benar-benar MATANG ,, maka ambillah suatu KEPUTUSAN ,,
.. Entah KEPUTUSAN itu akan MENYAKITI atau MEMBAHAGIAKAN ,,
.. Jika setelah pemikiran yang matang hasilnya mengarah ke MENYAKITI ,,
.. Maka beranilah mengambil resiko terburuk ,,
.. Karena mungkin dengan MENYAKITI kita bisa MEMBAHAGIAKAN orang lain ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar