SELAMAT DATANG

.. Apa yang aku pikirkan aku tulis ..
.. Apa yang aku rasakan aku tulis ..
.. Apa yang aku dengar aku tulis ..
.. Apa yang aku lihat aku tulis ..
.. Apa yang aku ingin ungkapkan aku tulis ..
.. Biarkanlah semua yang ada di sekitar dan di sekelilingku ,,
.. memberiku inspirasi untuk selalu membuat diriku menulis dan terus menulis ,,
.. BECAUSE INSPIRATION IS EVERYWHERE ..

>> WELCOME TO THE WORLD MY INSPIRATION <<

Jumat, 24 Juni 2011

KASIH IBU

Suatu malam, seorang wanita berusia 20 tahun bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, ia segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat si anak berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata,”Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”
Ya, tetapi aku tidak membawa uang,” jawab si wanita dengan malu-malu
Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu”, jawab si pemilik kedai.
Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Si wanita itu segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
Ada apa nona?”, tanya si pemilik kedai.
Tidak apa-apa”, aku hanya terharu jawab wanita itu sambil mengeringkan air matanya.
Bahkan seorang yang baru ku kenal pun memberi aku semangkuk bakmi ! Tetapi ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi. Kau, seorang yang baru ku kenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan ibu kandungku sendiri.” Katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai setelah mendengar perkataanya, menarik nafas panjang lalu berkata :
Nona, mengapa kau berpikir seperti itu ? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”.
Si wanita terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu ? untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru aku kenal, aku begitu berterima kasih. Tetapi kepada ibukku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya”. Dia segera menghabiskan bakminya, lalu menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya

Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus di ucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya berwajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengannya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah,” Nak, kau sudah pulang. Cepatlah masuk, ibu telah menyiapkan makan malam. Makanlah dahulu sebelum kau tidur. Makanan akan dingin jika kau tidak memakannya sekarang.” Pada saat itu si wanita tidak dapat menahan tangisnya. Ia pun menangis di pelukan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita. Kadang-kadang, kita sulit atau lebih tepatnya tidak mau untuk melihat dan menghargai pertolongan yang diberikan oleh orang-orang yang sudah sangat kita kenal. Untuk menghargai cinta kasih mereka.  Kita menganggap bahwa itu sebagai suatu keharusan dan sebuah kewajiban.

( Dikutip dari buku THE LIGHT OF A LITTLE CANDLE , CAHYO SATRIA WIAJAYA )

Tunggu Kisah Insipiratif Lainnya Dari Buku Ini ,, J

Tidak ada kata-kata yang terindah yang bisa aku ungkapkan untuk melukiskan semua pengorbanan dan kasih sayangmu ibu ,,

Aku hanya bisa berkata : Terima kasih ibu ,, i love you mom ,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar